Pagi itu aku menyelinap dengan pelan-pelan ke kamar mandi rumah penasaran siapa yang sedang mandi. Aku mengintip adikku mandi sebuah adegan yang tak terduga. Setiap lekuknya saat membersihkan diri sungguh memikat. Aku tak bisa mengalihkan pandanganku dari kejadian intip mandi ini. Tiap kucuran air yang jatuh di tubuhnya membuatku bertambah terpikat. Jantungku berdegup kencang saat menyaksikan adikku yang lugu sedang mandi. Aku merasa sensasi bercampur aduk antara rasa bersalah dan gairah. Momen intip adik ini sungguh membuatku terkesima. Aku bertanya-tanya apakah adikku tahu keberadaanku. Hatiku berdegup semakin cepat setiap kali adikku menggerakkan tubuh. Ini merupakan pengalaman yang tak akan pernah bisa kulupa. Aku merasakannya hasrat yang membara melihatnya mandi. Meskipun ada rasa bersalah aku tidak bisa menahan diri untuk terus mengintip. Pemandangan adik mandi ini benar-benar membuatku tergila-gila. Aku terperangkap dalam momen yang mengasyikkan ini. Setiap bagian tubuhnya terlihat begitu indah dalam cahaya temaram kamar mandi. Ini adalah momen rahasia pribadiku yang menggoda. Aku khawatir ketahuan tapi gairah lebih besar dari ketakutanku. Setiap detik ngintip adik mandi ini merupakan pemberian terindah. Aku berandai kejadian ini tidak akan sama sekali berakhir.